Sekitar 2 minggu yang lalu, saya menyempatkan diri datang ke Pameran Komputer yang digelar di Landmark Braga, Bandung. Waktu itu pas lagi baru balik tugas dari Borneo sebulanan, jadi emang udah cukup lama ga jalan2 diBandung. Sekalian nyari2 accecories kompie, barangkali ada yang bagus dan terjangkau.
Pas muter2 disana, saya kaget liat harga2 gadget kayak MP3 or flash disk yang jauh meroket turun dibanding beberapa bulan yang lalu. 3 bulanan sebelumya saya beli MP4 di BEC dengan kapasitas penyimpanan 2 GB harganya hampir 400ribu, sekarang? gila turun hampi 50%,cuma 200ribuan. Padahal kalau dibanding 2 tahun yang lalu, buat beli MP3 yang 256MB aja duit segitu ga bakal cukup. Luar biasa emang perkembangan teknologi sekarang khususnya gadget2 kayak gitu, semakin banyak produsennya dan semakin banyak yang diproduksi harga jadi semakin turun. Saya jadi sampai mikir sebenarnya berapa sih harga dasar barang2 kayak gitu? Kalau beli langsung ke pabriknya kayaknya murah tuh, ga pake ongkos distribusi. Kayaknya kalau kecepatan turun harganya tetap, bisa2 2 tahun lagi barang2 kayak flash disk gitu di jual di Damri. Kayak orang jualan tahu atau tts di bis.
Sedikit masalah ekonomi nih, kata temen saya yang anak ekonomi. Sebenarnya yang bikin mahal barang2 itu ongkos distribusinya, bisa jadi harga beli kita sebagai konsumen itu setengahnya adalah buat ongkos distribusi. Semakin panjang jalur distribusinya, semakin bertambah juga harga suatu barang dibanding harga dasarnya tadi. Makanya saya sempat mikir kenapa ga beli langsung ke pabriknya aja?Tapi, tentunya ga akan bisa kalau belinya cuma 1.Terus juga yang bikin mahal itu karena diproduksi secara terbatas, bisa karena emang belum banyak yang make atau karena alasan2 tertentu seperti untuk ke khas-an, special edition githu. Biar yang make merasa yang paling gimanaaa..gitu, kan ga ada yang punya selain dia.
Atas dasar itu juga, bermunculan istilah Do It Your Self (DIY), yaitu gerakan untuk memproduksi apa2 yang dipake atau di butuhkan dalam kehidupan sehari, sehingga harga lebih murah karena ga harus ada jalur distribusinya. kalau pun ada ga akan sepanjang barang yang branded. (lain kali kita bahas tentang DIY ini)
Tapi terkadang karena DIY juga harganya bisa jadi relativ mahal, karena diproduksi sedikit, dibanding dengan yang massal. Mungkin karena itu kita lihat aja kaos2 distro kayak Ouval atau 347 lebih mahal dibanding kayak produksi massal esprit atau Nevada yang padahal kualitasnya sama. Tapi, mungkin karena berbagai alasan, banyak juga orang yang memilih produk2 hasil produksi terbatas tadi, termasuk saya kadang2.
Thursday, 31 July 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment